Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan) Jawa Barat, Berlian Nurlanita, menekankan pentingnya fokus dalam mencegah lahirnya anak-anak dengan kondisi stunting di provinsi Jawa Barat. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, dan dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah anak stunting di Jawa Barat masih cukup tinggi, dengan angka mencapai 19,3% pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anak di Jawa Barat yang terancam mengalami stunting jika tidak segera diatasi.
Untuk itu, Kadinkes Jawa Barat meminta seluruh pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah preventif guna mencegah lahirnya anak-anak dengan kondisi stunting. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi yang seimbang selama kehamilan dan masa anak-anak, meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola makan yang sehat dan bergizi.
Kadinkes juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program kesehatan yang telah dilakukan, guna memastikan efektivitas dalam mencegah lahirnya anak-anak dengan kondisi stunting di Jawa Barat. Dengan adanya kerja sama dan kesadaran bersama, diharapkan angka stunting di Jawa Barat dapat terus menurun dan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.