Pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma
Asma merupakan penyakit peradangan pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan mengi. Penyakit ini biasanya dipicu oleh alergi, polusi udara, atau infeksi saluran pernapasan. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang asma.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas California, San Francisco menemukan bahwa pasien diabetes memiliki dua kali lipat risiko untuk mengalami asma dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki diabetes. Para peneliti juga menemukan bahwa pasien diabetes yang menderita asma cenderung memiliki gejala yang lebih parah dan sulit dikendalikan.
Penyebab dari hubungan antara diabetes dan asma belum sepenuhnya dipahami, namun para ahli meyakini bahwa adanya inflamasi kronis pada tubuh pasien diabetes dapat mempengaruhi saluran pernapasan dan memicu serangan asma. Selain itu, berbagai faktor seperti obesitas, resistensi insulin, dan peradangan sistemik juga dapat berkontribusi terhadap risiko pasien diabetes untuk mengalami asma.
Untuk mengurangi risiko pasien diabetes terserang asma, para ahli merekomendasikan untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal, mengikuti diet sehat, dan rutin berolahraga. Selain itu, pasien diabetes juga disarankan untuk menghindari paparan alergen atau polusi udara yang dapat memicu serangan asma.
Dengan meningkatnya kesadaran akan hubungan antara diabetes dan asma, diharapkan para pasien diabetes dapat lebih memperhatikan kondisi kesehatan mereka dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mencegah terjadinya serangan asma. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai risiko pasien diabetes untuk mengalami asma dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut.