Penyintas demam berdarah miliki risiko komplikasi jantung lebih tinggi
Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, termasuk komplikasi jantung.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Indonesia menemukan bahwa penyintas demam berdarah memiliki risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Studi ini melibatkan 300 pasien yang telah sembuh dari demam berdarah dan ditemukan bahwa sekitar 20% dari mereka mengalami masalah jantung setelah sembuh.
Komplikasi jantung yang paling umum terjadi pada penyintas demam berdarah adalah gangguan irama jantung, pembesaran jantung, dan gagal jantung. Hal ini disebabkan oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh virus dengue pada jaringan dan organ tubuh, termasuk jantung.
Para peneliti juga menemukan bahwa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah antara lain adalah usia, jenis kelamin, dan keadaan kesehatan saat terjangkit demam berdarah. Oleh karena itu, penting bagi penyintas demam berdarah untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin dan menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya komplikasi jantung.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan para penyintas demam berdarah dan tenaga medis dapat lebih waspada terhadap risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi pada pasien tersebut. Melalui pemantauan dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah.