Dokter: Tes ANA tak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak

Lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada berbagai organ di dalam tubuh. Salah satu tes yang sering dilakukan untuk membantu mendiagnosis lupus adalah tes ANA (Antinuclear Antibody). Tes ini digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi yang menyerang sel-sel inti dari sel-sel tubuh.

Namun, beberapa dokter menyarankan bahwa tes ANA tidak perlu diulang jika sudah ada diagnosis lupus yang sudah tegak. Dokter spesialis reumatologi, dr. Tia Rejeki, Sp. PD-KR, menjelaskan bahwa hasil tes ANA yang positif tidak selalu berarti seseorang menderita lupus. Tes ANA yang positif juga dapat ditemukan pada orang yang sehat atau pada penderita penyakit autoimun lainnya.

“Jadi, jika sudah ada diagnosis lupus yang sudah tegak, maka tidak perlu lagi melakukan tes ANA secara berulang-ulang. Karena diagnosis lupus tidak hanya didasarkan pada hasil tes ANA saja, tetapi juga berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium lainnya,” ungkap dr. Tia.

Selain itu, dr. Tia juga menekankan pentingnya melakukan pengobatan yang tepat dan teratur bagi penderita lupus. Pengobatan yang tepat dapat membantu mengontrol peradangan, mencegah kerusakan organ, dan meningkatkan kualitas hidup penderita lupus.

“Sebagai penderita lupus, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis reumatologi dan mengikuti anjuran pengobatan yang diberikan. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter jika ada hal yang tidak dimengerti atau jika ada keluhan baru yang muncul,” tambah dr. Tia.

Dengan pemahaman yang baik tentang lupus dan pengelolaannya, diharapkan penderita lupus dapat hidup lebih nyaman dan produktif. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika mengalami keluhan terkait lupus atau penyakit autoimun lainnya. Kesehatan adalah investasi terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas hidup. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.