Penggunaan teknologi, seperti tablet, telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan tablet dapat berdampak negatif pada kemampuan anak dalam mengelola kemarahan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi di Universitas Indonesia, anak-anak yang terlalu sering menggunakan tablet cenderung memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam mengelola emosi negatif, terutama kemarahan. Hal ini disebabkan oleh paparan konten-konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti kekerasan atau konflik, yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional mereka.

Dampak buruk dari penggunaan tablet ini juga dapat terlihat dalam interaksi sosial anak. Anak-anak yang kurang mampu mengelola kemarahan cenderung sulit berkomunikasi dengan orang lain, lebih mudah marah-marah, dan sulit berempati terhadap perasaan orang lain.

Untuk itu, penting bagi orangtua untuk membatasi penggunaan tablet anak-anak dan memastikan bahwa konten yang mereka akses sesuai dengan usia dan perkembangan mereka. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan pendampingan dan pembimbingan dalam mengelola emosi anak, agar mereka dapat belajar mengenali dan mengontrol kemarahan mereka dengan lebih baik.

Dengan demikian, penggunaan tablet yang bijak dan terkendali dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan mengelola emosi mereka, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih seimbang dan berkualitas. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para orangtua dalam mendidik anak-anak mereka.